01 Januari 2009

MENGAPA ALLAH MELARANG BERZINA?

Berzina, berasal dari kata dasar "zinna", yang berarti "melakukan hubungan seksual di luar nikah" atau "memanfaatkan nafsu birahi untuk bersenang-senang". Dalam istilah lain disebut "seks bebas" atau "freesex" dalam bahasa Inggrisnya. Zina berarti melakukan atau berbuat sesuatu untuk mencari kesenangan dengan cara berhubungan seksual tanpa adanya suatu ikatan perkawinan atau dengan istilah lain disebut "kumpul kebo". Mengapa dikatakan "kumpul kebo (kerbau)", karena ya seperti itu, kerbau adalah binatang yang apabila ia ingin kawin dengan betinanya, maka dia sendiri akan berkumpul dan melakukan hubungan badan dengannya. Maka, alangkah jijiknya apabila perbuatan mereka ditiru oleh manusia.

Dalam Islam, Allah dengan tegasnya melarang berbuat zina karena perbuatan itu adalah perbuatan keji, berdosa, dan melampaui batas. Dalam beberapa ayat-ayat Al-Qur'an ditegaskan:

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al-Isra: 32)

Barangsiapa mencari yang di balik itu (Zina), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. (Q.S. Al-Mu'minun: 7)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan demikian mengapa berbuat zina itu diharamkan dan termasuk perbuatan yang melampaui batas.

Tetapi, ada sebuah pikiran yang terlintas di benak kita, mengapa Allah dengan tegasnya melarang berbuat zina? Dan mengapa juga Allah berfirman dalam Surat Al-Israa: 32, yang menyatakan bahwa zina itu perbuatan yang keji dan jalan yang sangat buruk?

Kalau kita lihat-lihat, maka berhubungan seksual hanya untuk mencari kesenangan itu adalah perbuatan yang sangat jelek. Bahkan, kalau perbuatan itu kita bandingkan dengan binatang yang nafsu birahinya sudah terlewatkan ingin bersetubuh dengan pasangannya maka tidak jauh berbeda dengan perbuatan tersebut (berzina). Padahal, perbuatan seperti itu hanya boleh digunakan untuk memperoleh keturunan, bukan bersenang-senang. Jadi, betapa malunya apabila seorang pelajar atau seorang gadis remaja yang hamil di luar nikah. Itu disebabkan karena mereka sendiri telah salah memilih pergaulan dan melampaui batas. Makanya, jangan sekali-kali mengajak pacar atau kekasih mengobrol atau bermesraan di tempat yang sepi atau terpencil, karena dijamin 100% akan terjadi suatu perbuatan yang tidak diinginkan.

Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna dinatara makhluk-makhluk-Nya yang lain. Manusia sendiri oleh Allah dikaruniai oleh dua kemampuan yang berada dalam diri kita, yaitu akal dan nafsu. Akal digunakan untuk mengilhami ayat-ayat Allah dan untuk mememcahkan suatu masalah dalam hidup kita. Juga digunakan untuk mencari suatu jalan keluar sebuah permasalahan. Demikian juga nafsu, dibagi dalam beberapa bagian, yaitu: nafsu birahi, nafsu makan, dan nafsu kepuasan. Manusia, kalau ingin melampiaskan suatu nafsu birahi dengan pasangannya, harus melewati suatu perjanjian khusus antara masing-masing pasangan dengan beberapa saksi yang kita sebut dengan nikah atau kawin. Mengapa harus dilalaui dengan jalan seperti itu, karena bukankah manusia sendiri adalah makhluk yang istimewa dibandingkan dengan makhluk lain, maka dengan jalan itu (perkawinan), manusia dihalalkan untuk berbuat apa saja yang dapat memancing nafsu syahwat (birahi) kepada pasangannya juga untuk memperoleh keturunan (karena tujuan perkawinan sudah jelas, yaitu untuk memperoleh keturunan!).

Bagaimana dengan binatang? Jangan ditanya! Binatang sendiri adalah makhluk Allah yang diberi kebebasan untuk berbuat apa saja, termasuk makan, kawin, berburu, atau bahkan menguasai daerah lain. Binatang sendiri kalau hendak kawin, maka dia langsung main kejar-kejaran dengan pasangannya lalu berhubungan badan setelah kedapatan sang pasangan tertangkap olehnya. Binatang sendiri oleh Allah dikaruniai oleh satu kemampuan saja, yaitu nafsu. Mengapa demikian, karnea kalau Allah mengkaruniai binatang itu dengan akal, maka otomatis pergaulan antara manusia dengan binatang tidak dapat terelakkan lagi. Binatang sendiri dikaruniai oleh Allah suatu kecerdasan yang sangat kecil dibandingkan dengan manusia. Coba saja kita lihat kucing. Binatang satu ini kalau melihat atau bahkan mencium suatu aroma yang sedap, maka tanpa berpikir panjang dia akan langsung main masuk untuk memakan yang sudah dicium dan dilihat itu. Mengapa demikian? Bukankah sudah dikatakan, bahwa binatang itu dikaruniai oleh Allah hanya satu, yaitu nafsu, bukan akal. Jadi, binatang itu sendiri adalah makhluk tanpa akal. Kucing sendiri tidak terlalu peduli kalau rumah atau suatu daerah ada sesuatu yang diciumnya dan dilihatnya itu adalah milik manusia atau hewan lain atau ada pemiliknya. Karena dia sendiri adalah makhluk yang berbunyi "lakukanlah selagi masih sempat" dan sama dengan makhluk yang lainnya.

Binatang juga kalau kawin tanpa pandang bulu. Kalau nafsunya tiba-tiba meningkat, maka dia akan melampiaskan nafsunya tersebut ke betina tanpa berpikir panjang. Kalau soal hukum kawin ala binatang itu tidak jauhnya berbeda dengan perbuatan seks bebas ala manusia. Binatang sendiri kalau ingin pesta kawin, tanpa melihat daerah sekitar akan dilakukan dimana saja. Di kota, di desa, atau di keramaian orang mereka kawin dengan seenaknya.

Berzina sendiri merupakan hukum perkawinan ala binatang yang diterapkan oleh orang-orang yang melampaui batas (orang kafir). Lihat saja, tingkah laku mereka, persis seperti binatang. Bahkan yang lebih parah dan super gila lagi, adegan mereka ala binatang di pertontonkan dan bahkan dirilis dalam situs internet. Idih...menjijikan!!! Kita sebagai seorang manusia merasa malu dengan tingkah laku mereka, meskipun mereka sendiri adalah manusia-manusia juga. Bagaimana mungkin, adegan seks bebas mereka pertontonkan begitu saja, ini sama juga dengan binatang. Binatang sendiri kalau sedang kawin juga bebas untuk dipertontonkan dan gratis untuk dipertaruhkan. Perzinaan manusia dengan perkawinan antar binatang sama-sama kotor, mesum, dan keji.

Oleh karena itulah, mengapa Allah dengan tegas melarang berbuat zina dan sungguh-sungguh akan mengazab mereka bagi siapa saja yang berbuat demikian di neraka nanti. Hal itu disebabkan berbuat zina itu sama juga berbuat serupa dengan binatang. Karena, Allah sudah menetapkan bahwa manusia dan binatang itu hidupnya berpisah. Manusia itu bergaul dengan manusia, sedangkan binatang sendiri juga bergaul dengan binatang. Namun, apabila ada seorang manusia yang sudah terbiasa melakukan zina (seks bebas/pezina), maka sudah dipastikan bahwa dia sendiri bukan manusia lagi, melainkan binatang berwujud manusia! Maka dari itu, sadarlah akan perbuatan dosa kita selama ini! Dan sekali lagi, hindarilah untuk berbuat zina, sebab dengan menghindarinya kita akan sadar bahwa kita adalah manusia yang benar-benar diciptakan oleh Allah untuk saling berkasih sayang terhadap pasangan kita. Tahanlah nafsu syahwatmu, janganlah berbuat zina, dan apabila kalian ingin berbuat seperti itu, maka adakanlah perjanjian antara beberapa saksi dengan cara menikah. Sebab, dengan cara itu, kita akan menjadi manusia yang sebenar-benarnya, yaitu manusia yang gaya hidupnya terhindar dan berbeda jauh dengan gaya hidupnya para binatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar