03 Januari 2009

MENGAPA ALLAH SERING BERKATA "KAMI" DALAM AL-QUR'AN?

Di dalam Al-Qur'an, Allah berkali-kali berfirman dalam bentuk kata ganti orang pertama jamak "Kami" dan jarang sekali ada kata ganti pertama tunggal "Aku,-Ku" dan bahkan ada nama-Nya sendiri, yaitu "Allah" dan kadang-kadang "Tuhanmu" atau "Dialah". Sebenarnya ada apa dengan itu? Mengapa Allah sering menggunakan kata ganti orang pertama jamak "Kami"?

Perhatikan beberapa ayat berikut ini:

ALLAH BERFIRMAN DENGAN MENGGUNAKAN KATA GANTI JAMAK "KAMI" :
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al-Baqarah: 146)

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkatkan gunung (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): "Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada didalamnya, agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah: 63)

Maka janganlah kamu berada dalam keragu-raguan tentang apa yang disembah oleh mereka. Mereka tidak menyembah melainkan sebagaimana nenek moyang mereka menyembah dahulu. Dan sesungguhnya Kami pasti akan menyempurnakan dengan secukup-cukupnya pembalasan (terhadap) mereka dengan tidak dikurangi sedikitpun. (Huud: 109)

Maka Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia. (Al-Ankabut: 15)

Sesungguhnya Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan. (Faathir: 24)

Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela. (Adz-Dzaariyaat: 40)

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. (Al-Qadr: 1)

Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (Fushshilat: 31)

Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka adalah orang-orang yang bertakwa. (Fushshilat: 18)

Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh tatkala mereka mendustakan rasul-rasul. Kami tenggelamkan mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi manusia. Dan Kami telah menyediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; (Al-Furqon: 37)

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?. Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. (Al-Anbiyaa: 30-31)

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Al-Hijr: 9)

Dan masih banyak lagi! Namun, mengapa Allah mengatakan "Kami", bukan "Aku"?

Allah mengatakan "Kami" secara konsisten apabila dalam suatu perbuatan malaikat ikut terlibat. Misalnya saja, peristiwa terciptanya langit dan bumi, ketika Allah menciptakan langit maka malaikat pun ikut membantu-Nya (padahal Allah sendiri tidak pernah membutuhkan bantuan). Allah juga menghargai apa yang para malaikat lakukan kepada-Nya dalam suatu aksi. Misalkan saja dalam surat Fushshilat ayat 31, yang ditegaskan bahwa Allah dan para malaikat adalah pelindung-pelindung dalam kehidupan dunia dan akhirat. Juga dalam kata ganti lain, seperti nama-Nya sendiri "Allah" digunakan apabila Allah menyampaikan firman-firman-Nya yang berisikan ajaran-ajaran-Nya kepada para nabi dan rasul atau makhluk lainnya. Dan juga terdapat kata "Tuhanmu" digunakan apabila Allah sedang berfirman kepada manusia untuk merenungkan siapa Tuhan itu sebenarnya dan juga supaya manusia bisa berpikir bahwa Tuhan yang selama ini dia sembah dan tempat dia berdoa adalah Allah. Dan juga kata ganti pertama tunggal "Aku" digunakan apabila Allah berfirman kepada seorang manusia atau makhluk lain dan sikap ibadah kepada makhluk lain, maka Dia mengekspresikan firman-Nya dengan menggunakan kata ganti orang pertama tunggal tersebut. Dan juga kata "Dialah", digunakan supaya manusia bisa berpikir tentang Allah yang meliputi kekuasaan-Nya, sifat-sifat-Nya, dan keesaan-Nya. "DIalah Tuhanmu Yang Esa", "Dialah Tuhanmu yang menciptakan langit dan bumi", "Dialah Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana."

Semoga artikel ini bermanfaat.
Wassalamu a'laikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar